Pencetakan buku sebenarnya telah ada berabad-abad sebelum Gutenberg lahir terutama berkembang di China, namun teknologinya masih sangat sederhana dengan menggunakan prinsip cetak blok. Cetak blok memiliki kekurangan yaitu kurang praktis untuk mencetak berbagai macam buku apalagi dalam jumlah banyak. Awalnya Gutenberg mengembangkan huruf cetak yang bisa bergerak yang sebelumnya telah dilakukan oleh Pi Sheng (orang Cina) sekitar abad ke 11. Pada abad 15 orang Korea mengembangkan pula jenis huruf cetak yang terbuat dari metal namun masih banyak kekurangan dan kelemahan.
Sumbangan Gutenberg dalam teknologi percetakan di anggap yang paling besar. Ia berhasil menggabungkan semua unsur mesin cetak menjadi sistem yang efektif dan produktif. Unsur-unsur yang digabungkan yaitu huruf cetak yang bergerak, prosedur penyetelan dan peletakan huruf-huruf yang sempurna, penggunaan tinta yang serasi untuk menghasilkan cetakan,penggunaan bahan cetakan semisal kertas. Dengan teknologi percetakan yang dikembangkannya, maka produksi buku dan bahan cetakan dapat dilakukan secara besar-besaran dan dalam waktu yang relatif singkat. Kelebihan mesin cetak Gutenberg dengan demikian terletak pada segi produksi besar-besarannya. Meskipun orang lain pernah berinovasi di tiap-tiapkomponen percetakan, namun inovasi Gutenberg dianggap paling berhasil. Dia mengembangkan metal logam campuran untuk huruf cetak; menuangkan cairan logam untuk huruf cetak blok secara tepat dan teliti; minyak tinta cetak serta alat penekan yang diperlukan untuk mencetak.
Guthenberg kemudian mencetak Kitab Injil yang kemudian lazim disebut Injil Guthenberg dan berbagai buku sekitar tahun 1454 M. Namun namanya tidak tercantum dalam berbagai hasil pencetakan walaupun ia yang mencetak dengan teknologi dan mesin yang diciptakannya. Hal ini menunjukkan Ia tidak terlihat sebagai seorang wirausahawaan atau seorang penemu yang ingin memperoleh kekayaan dari hasil temuannya. Padahal setelah ditemukannya mesin cetak Guthenberg, dunia percetakan mengalami revolusi besar-besaran. Buku-buku dan karya-karya ilmih diproduksi secara massal dan menghasilkan keuntungan luar biasa, juga menyerap tenaga kerja jutaan orang, apalagi jika kita lihat dunia penerbitan dan percetakaan sekarang tentu jika guthenberg masih hidup ia akan tercengang dengan pengaruh dari hasil karyanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar