Selasa, 06 Maret 2012

Sejarah Audi


AUDI AG adalah sebuah produsen mobil asal Jerman yang menjual mobil di berbagai kelas dan harga. Perusahaan ini dimiliki penuh (99,5%) oleh Grup Volkswagen sejak tahun 1966. Diposisikan sebagai kelas mobil mewah

Perusahaan ini bermarkas di Ingolstadt, Bavaria Jerman. Nama perusahaan ini sebenarnya berasal dari nama panggilan pendirinya August Horch, yang mempunyai arti "mendengar" dan jika di terjemahkan ke Bahasa Latin mejadi Audii

Semboyan Audi adalah Vorsprung durch Technik, yang dapat diartikan " Keunggulan melalui Teknologi"

Dari tahun 2002 sampai 2007, Audi mengepalai Audi Brand Group, sebuah sub-divisi dari Grup Volkswagen yang terdiri dari Audi, SEAT dan Lamborghini

Audi Type E
Tanggal 14 November 1899, August Horch (1868–1951) mendirikan sebuah perusahaan bernama A. Horch & Cie. di distrik Ehrenfeld, Cologne, tapi karena adanya pertengkaran di antara dirinya dan dewan pengawas perusahaan, Horch harus mengundurkan diri. Beberapa tahun kemudian, Horch mendirikan perusahaan kedua bernama Horch Automobil-Werke GmbH tahun 1909. Mobil pertama ciptaan Audi, Audi Tipe A 10 bertenaga 22 hp Sport-Phaeton, diproduksi tahun 1910 di Zwickau
Tahun 1909 pula, Horch dipaksa keluar dari perusahaan yang ia dirikan sendiri. Lalu ia mendirikan perusahaan baru lagi di Zwickau tapi tetap memakai nama Horch. Partner lamanya menggugat dia karena pelanggaran merk dagang. Mahkamah Agung Jerman (Reichsgericht) akhirnya memutuskan kalau merk Horch dipunyai oleh perusahaanya yang dulu.
August Horch akhirnya dilarang untuk memakai nama keluarga untuk bisnis perusahaan barunya. Ia pun mengadakan pertemuan dengan teman bisnisnya, Paul dan Franz Fikentscher. Di apartemen Franz Fikentscher, mereka mendiskusikan nama apa yang cocok untuk perusahaan baru mereka itu. Ceritanya, selagi pertemuan itu pula, anak laki-laki Franz sedang belajar bahasa Latin di pojok ruangan itu. Beberapa kali ia terlihat ingin mengatakan seseatu tapi ia terus saja belajar sampai akhirnya berkata: "Ayah– audiatur et altera pars... bukankah lebih baik disebut audi saja daripada horch?" ("Horch!" dalam bahasa Jerman artinya mendengarkan, dan dalam bahasa Latin adalah "Audi".) Segera, ide ini diterima dengan antusias seluruh orang yang ada disitu. Mobil pertama Audi, Audi Tipe B, 10/28PS diluncurkan tahun 1910.
August Horch meninggalkan perusahaan ini tahun 1920 karena diangkat menjadi Menteri Transportasi, tapi masih aktif di perusahaan sebagai dewan pengawas. Tahun 1921, Mobil Audi menjadi perusahaan otomotif Jerman pertama yang meluncurkan mobilnya dalam versi setir kiri.

Era Auto Union

Bulan Agustus 1928, Jørgen Rasmussen, pemilik perusahaan Dampf-Kraft-Wagen (DKW) mengakuisisi sebagian besar saham Audierke AG. Rasmussen juga membeli perusahaan mobil AmerikaRickenbaker, termasuk peralatan pengembangan untuk mesin 8 silinder. Mesin ini digunakan di Audi Zwickau dan Audi Dresden yang diluncurkan 1929. Pada saat yang sama, model dengan mesin 4 silinder dan 6 silinder (yang lisensinya dari Peugeot) juga dibangun. Pada saat itu mobil-mobil Audi merupakan mobil mewah dengan pengerjaan yang khusus.
Tahun 1932, Audi bersama dengan Horch, DKW, dan Wanderer bergabung membentuk Auto Union. Pada periode ini mereka menciptakan Audi Front, mobil Eropa pertama yang menggabungkan mesin 6 silinder dengan penggerak roda depan. Mobil ini menggunakan powertain yang sama dengan Wanderer, tapi diputar 180 derajat, sehingga drive shaftnya terlihat di depan.
Sebelum adanya Perang Dunia II, Auto Union membuat logo Audi berupa cincin 4 buah yang saling menyambung satu sama lain itu, yang masih digunakan sampai sekarang. Pada zaman itu, lambang itu digunakan untuk menandakan bersatunya 4 merek tersebut. Meski begitu, lambang 4 cincin tersebut hanya dipakai di divisi balap saja, sedangkan keempat merek ini menggunakan mereknya masing-masing.
Pada perkembangannya, karena tekanan ekonomi akibat Depresi Besar pada masa itu, perusahaan Auto Union berkonsentrasi pada mobil-mobil kecil di tahun 1930-an, sehingga pada tahun 1938, merk DKW menguasai 17.9% pasar mobil Jerman sedangkan Audi hanya merebut 0.1% pasar saja.

Pasca Perang Dunia II

Seperti perusahaan Jerman kebanyakan, pabrik milik Auto Union juga digunakan untuk keperluan militer Jerman sehingga dijadikan target oleh aliansi sekutu, dan akhirnya pabrik pun hancur.
Diserbu oleh Militer Soviet tahun 1945, pabriknya dibongkar sebagai bagian dari reparasi perang.Selanjutnya, seluruh aset perusahaan diambil alih tanpa kompensasi apapun. Tanggal 17 August 1948, Auto Union AG di Chemnitz dihapus dari registrasi komersial.Akibat dari aksi ini adalah dilikuidasinya Auto Union AG Jerman. Ini berarti, pabrik Audi di Zwickau menjadi VEBAutomobilwerk Zwickau (AWZ) (Indonesia: Perusahaan Mobil Zwickau).
Pabrik Audi yang lama di Zwickau kembali untuk memproduksi mobil tahun 1949. Produk DKW ini dinamaiIFA F8 dan IFA F9.

Auto Union Baru

Kanto Pusat Auto Union baru di Jerman Barat didirikan di Ingolstadt, Bavaria dengan pinjaman dari Pemerintah Bavaria dan Marshall Plan.Perusahaan baru ini diluncurkan 3 September 1949 dan melanjutkan tradisi DKW untuk memproduksi mobil berpenggerak mobil depan bermesin 2 tak.Kawasan Ingolstadt adalah kawasan yang besar, termasuk kompleks bangunan militer yang cocok dijadikan kawasan distribusi dan pergudangan. Tapi, pabrik untuk produksinya berada di berada di kawasan Düsseldorf milik perusahaanRheinmetall-Borsig. Sepuluh tahun kemudian, perusahaan telah bisa mendatangkan investor sehingga konstruksi pabrik di Ingolstadt bisa dibangun.
Setelah Perang Dunia II berakhir, saham Auto Union pernah dibeli sebanyak 87% oleh Daimler-Benz tahun 1958, dan bahkan sampai 100% tahun 1959. Tapi Daimler-Benz tidak memfokuskan diri pada mesin 2 tak sehingga merek ini tidak bisa menghasilkan untung, padahal saat itu pertumbuhan ekonomi sangat pesat.
Tahun 1964, saham Auto Union diambil 50% oleh Volkswagen, beserta dengan pabrik barunya di Ingolstadt dan merek dagang Auto Union. 18 bulan kemudian, Volkswagen telah menguasai penuh pabrik Ingolstadt sehingga pada tahun 1966 mereka menggunakan sebagian fasilitas pabrik itu untuk memproduksi tambahan 60,000 unit Volkswagen Beetle per tahun.Mesin 2 tak semakin tidak populer di tahun 1960-an karena konsumen lebih menyukai mesin 4 tak yang lebih halus. Pada akhirnya, Volkswagen pun tidak lagi menggunakan merk DKW karena asosiasinya dengan mobil bermesin 2 tak. Selanjutnya, model tersebut diberi merk "Audi" dengan nama F103. Pengembangan model setelahnya dinamai sesuai dengan keluaran tenaga mobil tersebut, misalnya Audi 60, 75, 80, dan Super 90.

Perakitan Audi 80 di Wolfsburg pada tahun 1973

Pada tahun 1969, Auto Union bergabung dengan NSU, sebuah perusahaan dari Neckarsulm, dekatStuttgart. NSU merupakan pabrikan motor terbesar di dunia tahun 1950-an, tapi berpindah untuk memproduksi mobil-mobil kecil seperti NSU Prinz, NSU TT, dan TTS. NSU juga fokus pada mesin rotariyang idenya ditemukan oleh Felix Wankel. Meski begitu, permasalahan pada pengembangan mesin ini akhirnya mengakhiri independensi NSU. Sekarang, pabrik Neckarsulm adalah pabrik untuk memproduksiA6 dan A8; juga menjadi kantor pusat dari quattro GmbH, divisi Audi yang menangani pengembangan dari model-model Audi berkecepatan tinggi.

Era Modern

Bergabungnya Auto Union dengan NSU mengubah nama perusahaan menjadi Audi NSU Auto Union AG. Volkswagen memperkenalkan merek Audi ke pasar Amerika Serikat pada tahun 1970.
Mobil pertama yang diciptakan di era ini adalah Audi 100 yang diluncurkan 1968. Kemudian ada juga Audi 80/Fox tahun 1972 (dipakai juga sebagai basis untuk Volkswagen Passat 1973) dan Audi 50 tahun 1974 (nantinya diganti menjadi Volkswagen Polo).
Jörg Bensinger, seorang teknisi chassis, bersedia untuk mengembangkan teknologi 4WD dari mobil militerVolkswagen Iltis ke dalam mobil Audi. Mobil inilah yang nantinya disebut sebagai "Audi Quattro", diperkenalkan 1980. Mobil ini adalah mobil produksi Jerman pertama yang memakai penggerak 4 rodasecara permanen. Teknologi 4WD ini akhirnya juga diaplikasikan di generasi pertama Audi S4 dan Audi S6. Mobil-mobil ini berhasil menuai kesuksesan di ajang reli sehingga nama Audi menjadi terkenal karena kecanggihannya di teknologi otomotif.
Nama perusahaan ini berganti lagi tahun 1985 menjadi hanya Audi AG saja karena merek NSU dan Auto Union sudah tidak dipakai lagi.
Tahun 1986, diluncurkan Audi Type 89. Mobil dengan pengembangan terbaru pada masanya ini berhasil mencatat angka penjualan yang baik. Tapi, mobil ini memiliki tenaga mesin yang rendah meskipun eksteriornya sangat baik. Tahun 1987, diluncurkan lagi Audi 90 yang memiliki fitur jauh lebih baik. Pada awal 1990-an, penjualan untuk Audi seri 80 mulai jeblok.

Audi R8

Awal 1990-an, Audi mulai berusaha untuk meningkatkan pangsa pasarnya dan melawan pabrikan Jerman lain yaitu Mercedes-Benz dan BMW. Dimulai dengan peluncuran Audi V8 tahun 1990. Sebenarnya mobil ini hanya pemasangan mesin baru pada Audi 100/200, tapi pengerjaan bodinya juga lebih baik, serta grilnya juga dibuat baru.
Tahun 1991, Audi telah memiliki beberapa jajaran mobil yaitu Audi 80 bermesin 4 silinder, Audi 90 bermesin 5 silinder dan Audi 100, Audi 200 dengan turbocharger, dan Audi V8.
Meskipun mesin 5 silindernya terbilang sukses, tapi pangsa pasar Audi masih beda dengan target mereka. Mereka meluncurkan lagi Audi 100 tahun 1992 dengan mesin V6 2.8L. Mesin ini juga dipasang di Audi 80, sehingga Audi 80 memiliki pilihan mesin beragam, mulai dari 4, 5, sampai 6 silinder dengan berbagai macam style bodi: sedan, Koupé dan Cabriolet.
Mesin 5 silinder dengan turbocharger bertenaga 230 hp (169 kW) merupakan turunan dari mesin yang dipakai di Audi Quattro. Mesin turbocharger ini dipasang di S2 dan S4. Dua model mobil ini merupakan model awal dari mobil-mobil Audi tipe S sekarang yang memiliki performa tinggi.

Insiden "Akselerasi Tak Disengaja"

Penjualan Audi jatuh setelah adanya beberapa penarikan kembali (recall) untuk model Audi 5000 buatan tahun 1982-1987. Penarikan ini disebabkan karena adanya beberapa insiden laporan kecelakaan akselerasi tak disengaja yang menyebabkan 6 kematian dan 700 insiden.Pada waktu itu, NHTSA (lembaga lalu lintas Amerika Serikat) melakukan investigasi terhadap 50 model mobil dari 20 merek.
Sebuah laporan oleh "60 Minutes" yang ditayangkan pada 23 November 1986 memuat wawancara dengan 6 pengguna pemilik Audi yang mengalami akselerasi tak disengaja ini. Mereka menunjukkan bahwa Audi 5000 ini bermasalah pada pedal remnya ketika ditekan.
Audi sendiri berpendapat kalau masalah itu adalah akibat kesalahan pengemudi (driver error), terutama karena misaplikasi pada pedalnya. Kemudian, National Highway Traffic Safety Administration(NHTSA) akhirnya juga menyimpulkan kalau kasus akselerasi tak disengaja ini disebabkan karena kesalahan pengemudi yang kebingungan mengenai pedal mobil tersebut.
Dengan adanya beberapa pemanggilan kembali ini, Audi melakukan beberapa modifikasi. Mereka menyesuaikan jarak antara pedal gas dan pedal rem untuk model transmisi otomatisnya. Perbaikan berikutnya terhadap 250.000 mobil tahun 1978, Audi menambahkan sebuah perangkat yang mengharuskan pengemudinya menekan pedal rem sebelum memindahkan posisi persneling dari "P" (Park).
Akibatnya, penjualan Audi di Amerika Serikat anjlok dari 74,061 tahun 1985 menjadi tinggal 12,283 unit saja tahun 1991. Penjualannya bahkan bisa dibilang tetap sampai 3 tahun kemudian, dengan harga jual kembali (resale value) yang jatuh. Audi pun menawarkan penambahan garansi dan mengubah nama mobil tersebut menjadi "Audi 100" dan "Audi 200" tahun 1989.

Audi AG Sekarang Ini

Pabrik Audi di Aurangabad, India
Penjualan mobil-mobil Audi tumbuh pesat di tahun 2000-an, dari 653.000 unit pada tahun 2000 menjadi 1.003.000 tahun 2008. Kenaikan penjualan ini terbesar berasal dari Eropa Timur (+19.3%), Afrika (+17.2%) dan Timur Tengah (+58.5%). China, yang belakangan ini menjadi pasar mobil terbesar dunia, menyumbang penjualan 108.000 unit dari 705.000 unit pada kuartal ketiga tahun 2009. Kepopuleran Audi di China disebabkan karena para pejabat China menggunakan Audi sebagai mobil dinas mereka.  Akhir 2009, Audi berhasil meraup keuntungan sebesar 1,17 juta euro (1,85 juta dolar AS) sehingga merek ini menyumbang keuntungan besar bagi Grup Volkswagen, di mana merek Volkswagen lain seperti Bentley dan SEAT malah mengalami kerugian.
Audi mempunyai 6 pabrik di seluruh dunia: Ingolstadt, Jerman (sejak 1969); Neckarsulm, Jerman (sejak 1969); Győr, Hungaria; Changchun, China (sejak 1995); Brussels, Belgia (sejak 2007); Aurangabad, India (sejak 2006).

Bodi mobil

Semua mobil yang diproduksi oleh Audi menggunakan galvanis untuk mencegah korosi, sehingga membuat Audi adalah pabrikan otomotif pertama yang melakukan hal itu secara massal. Teknologi ini sendiri sebenarnya ditemukan oleh Porsche sekitar tahun 1975. Teknologi Audi ini sudah terbukti efektif untuk mencegah timbulnya karat. Ketahanan dari bodi-bodi mobil ini sangat luar biasa bahkan melebihi ekspetasi Audi sendiri, sampai-sampai Audi berani memperpanjang garansi untuk korosi dari 10 tahun menjadi 12 tahun.
Bodi aluminium telah digunakan oleh Audi sejak mereka meluncurkan A8 tahun 1994. Mereka menamai teknologi itu Audi Space Frame). Sebelumnya, Audi menguji coba chassis tipe 44 dengan bahan aluminium sebagai uji coba untuk teknik ini.

Penggerak

Jaman dahulu, Audi menolak untuk menggunakan mobil berpenggerak roda belakang karena dipakai oleh kedua rivalnya yaitu Mercedes-Benz dan BMW. Maka, Audi pun lebih suka menggunakan mobilberpenggerak roda depan atau penggerak 4 roda. Kebanyakan dari model mewah Audi yang dijual di pasar Amerika Serikat menggunakan standar penggerak 4 roda (hanya model A4 dan A6 paling bawah yang masih memakai penggerak roda depan), kebalikan dengan Mercedes-Benz dan BMW yang menggunakan 4WD sebagai pilihan/option saja (BMW baru mulai menawarkan tipe 4WD pada seri 7 sejak tahun 2010, sedangkan Audi telah memakai penggerak 4WD di A8-nya dari tahun 1990-an.) Juga untuk semua seri mobil berperforma tingginya, Audi model S dan RS, semua telah menggunakan penggerak 4 roda, tidak sama dengan rivalnya seperti BMW M dan Mercedes-AMG yang hanya menggunakan penggerak roda belakang.
Untuk kebanyakan model-modelnya (diluar A3, A1, dan TT), Audi tidak menggunakan layout mesin melintang yang biasanya banyak ditemukan pada mobil-mobil ekonomis, karena layout seperti itu membatasi tipe dan tenaga mesin yang bisa dipasang. Selain itu, untuk memasang mesin-mesin berperforma tinggi (seperti pemasangan mesin V8 di Audi S4 dan Audi RS4), Audi biasanya mengembangkannya dengan model mesin depan longitudinal. Dengan mesin seperti ini, pemasangan penggerak 4 roda akan lebih mudah serta akan menyamakan distribusi berat mobil depan:belakang 50:50 sehingga ideal.

Space frame

Menggantikan Audi V8 tahun 1994, Audi A8 memulai debutnya dengan menggunakan space framealuminium ("Audi Space Frame") yang dapat mereduksi berat mobil dan memperbaiki kekakuan puntiran (torsion rigidity) jika dibandingkan dengan frame baja biasa. Tapi, pengurangan bobot mobil ini kadang digantikan dengan bobot dari sistem penggerak 4 roda milik Audi yaitu quattro. Meski begitu, Audi A8 adalah mobil paling ringan di antara semua mobil penggerak 4 roda di segmen mobil full-size. Mobil ini juga adalah mobil paling irit di kelasnya.
Kerugian dari penggunaan frame aluminium ini adalah frame ini membutuhkan biaya luar biasa besar jika terjadi kerusakan, dan membutuhkan bengkel bodi khusus aluminium.
Audi A2, Audi TT dan Audi R8 juga menggunakan teknologi Audi Space Frame.

Audi A2

Audi A2 adalah sebuah mobil supermini yang futuristik. Mobil ini banyak memuat fitur baru seperti penggunaan space frame untuk pertama kalinya. Audi juga memperbaiki teknologi TDI mereka dengan menggunakan mesin 3 silinder. Audi A2 juga memiliki aerodinamika dan desain yang sangat baik, sudah dicoba di terowongan udara. Tapi mobil ini dikritisi karena harganya mahal dan penjualannya pun tidak begitu sukses bila dibandingkannya dengan kompetitornya, Mercedes-Benz A-Class. Audi A2 akhirnya distop tahun 2005 dan Audi memutuskan untuk tidak melanjutkan produk ini lagi.

Audi A4

Perubahan besar terjadi pada tahun 1995 ketika Audi A4 menggantikan Audi 80. Penamaan baru dari Audi ini juga berlaku pada Audi 100 yang namanya berganti menjadi Audi A6. Selain itu, Audi S4 lama menjadiS6 dan Audi S4 baru diperkenalkan dengan bodi baru, serta Audi S2 diberhentikan produksinya (discontinued). Selain itu dipernalkan juga A3 bermodel hatchback pada tahun 1996, serta koupe danroadster Audi TT coupé pada tahun 1998.

Direct-Shift Gearbox

Volkswagen memperkenalkan Direct-Shift Gearbox (DSG), sebuah tipe dari transmisi dual clutch. Transmisi ini merupakan versi "otomatis" dari transmisi semi-otomatis, yang bisa dijalankan sepertitransmisi otomatiskonvensional. Transmisi ini digunakan di Volkswagen Golf, Audi A3 dan TT.

Fuel Stratified Injection

Model-model Audi terbaru seperti A3, A4, A6 dan A8 sudah dilengkapi dengan mesin berteknologi Fuel Stratified Injection (FSI). Mesin teknologi terbaru ini diklaim dapat mengkonsumsi bahan bakar lebih sedikit.

Teknologi elektrik

Audi berencana untuk beraliansi dengan perusahaan elektronik Jepang Sanyo untuk mengembangkan proyek mobil hybrid elektrik untuk Grup Volkswagen. Aliansi ini akan menggunakan baterai dan berbagai komponen elektrik lainnya dari Sanyo yang akan dipakai di mobil masa depan Grup Volkswagen.[34] 
Mobil hybrid elektrik itu di antaranya:

Lampu LED terang hari (LED daytime running lights atau DRL)

Lampu DRL pada Audi A4 tipe B8
Dimulai tahun 2006, Audi telah mengimplementasikan teknologi lampu LED terang hari di produk-produk mereka. Bentuk lampu mereka yang unik telah menjadi sebuah merek dagang. Lampu ini pertama kali diterapkan di Audi S6, dan setelah itu juga dipakai di model-model lainnya.

Multi Media Interface

Audi mulai mengembangkan sebuah sistem kontrol yang terkomputerisasi yang dinamakan Multi Media Interface (MMI). Sistem ini dibuat karena mengkritisi sistem kontrol iDrive  yang dimiliki BMW. Sistem ini terdiri dari sebuah knob kontrol yang dapat berputar dengan tombol-tombol yang bisa mengontrol selruh sistem hiburan (in-car entertainment) di mobil termasuk navigasi satelit, pemanas dan ventilasi, dan sistem lain yang hasilnya akan ditampilkan di layar. MMI ini dilaporkan telah memberikan banyak perbaikan pada sistem iDrive milik BMW tersebut, meskipun BMW sendiri mengklaim mereka telah menyempurnakan sistem iDrive mereka itu.
MMI diterima dengan respon yang baik, dan penggunaannya tidak terlalu ribet karena mengontrol semua tombolnya lewat knob tersebut. Untuk beberapa tombol penting seperti radio atau telepon, MMI langsung menyediakan tombol akses langsung. Layarnya terletak di tengah dashboard.
Di tahun 1980an, Audi bersama Volvo merupakan pelopor dari mesin-mesin 5 silinder segaris berkapasitas 2.1L dan 2.2L. Mesin-mesin 5 silinder ini muncul sebagai alternatif dari mesin-mesin 6 silinder yang banyak pada masa itu. Selain itu, Audi juga menggunakan mesin 5 silindernya tidak hanya untuk model komersial, melainkan juga untuk mobil-mobil reli mereka. Mesin 5 silinder 2.1L milik mereka banyak digunakan di reli tahun 1980-an, tenaganya bisa mencapai 400 dk setelah dimodifikasi.
Mesin W12 milik Grup Volkswagen, diambil dari Volkswagen Phaeton W12
Untuk versi sedan paling mewahnya, Audi A8L W12 Audi memilih untuk menggunakan Mesin W12 milikGrup Volkswagen daripada memakai Mesin V12yang biasanya dipakai oleh kedua rivalnya Mercedes-Benz dan BMW. Konfigurasi dari mesin W12 ini dibuat dengan membentuk 2 sudut lancip imaginer sebesar 15° dari Mesin VR6 pada sudut 72°, dan sudut lancip pada tiap set silindernya hanya membutuhkan 2 overhead camshaft untuk menjalankan setiap pasang dari cabang silinder, jadi totalnya hanya dibutuhkan 4 buah.Keuntungan dari mesin W12 ini adalah bentuknya kompak sehingga Audi bisa membuat sedan 12 silinder dengan penggerak 4 roda. Mesin-mesin V12 biasa hanya bisa memakai penggerak roda belakangdikarenakan tidak ada lagi ruang yang tersisa untuk diferensial dan berbagai komponen penggerak untuk roda depannya. Nyatanya, Audi A8L W12 yang memakai mesin W12 ini ukurannya malah sedikit lebih kecil daripada Audi A8 biasa yang memakai mesin 4.2L. Audi A8 tahun 2011 diluncurkan dengan mesin W12 terbaru berkapasitas 6.3L dengan tenaga mencapai 500 PS

Sumber : id[dot]wikipedia[dot]org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar