
Bell Aircraft (USA) merancanng “Bomi”, ini merupakan rancangan dua bagian, namun rancangan-rancangan tersebut tidak pernah dibangun karena alasan biaya. Selama akhir tahun 1950-1960an, Amerika telah melakukan serangkaian pengujian. Hasil pengujian ini sangat berharga, karena memberikan informasi tentang roket-roket yang terbang dengan sayap dan tak bisa kembali ke bumi karena terlalu panas kemudian terbakar.
Pengujian pun terus dilakukan untuk mencari model pesawat yang mampu menghadapi masalah tersebut. Masalahpun terpecahkan ketika pengujian terhadap pesawat bersayap delta (segi tiga) dijatuhkan dari pesawat pembom dan menunjukan masalah kembali ke bumi terpecahkan.
Dalam tahun 1970, NASA (badan ruang angkasa Amerika Serikat) memulai studi dalam perekayasaan pesawat ulang-alik yang dapat digunakan berkali-kali. Berbagai bentuk disain dibuat dan diplajari, mulai dari pendorong roket yang berawak yang bisa digunakan berkali-kali hingga pesawat orbiter dengan roket pendorong. Akhirnya disepakati tangki bahan bakar orbiter diletakkan diluar, sehingga orbiter bisa dibuat lebih kecil dan menghemat biaya. Pendorong berawak diganti dengan tanpa awak dan orbiter tidak dilengkapi dengan mesin jet, karena pengujian menunjukan orbiter mampu mendarat tanpa tenaga mesin. Dalam tahun 1972, Presiden Amerika Serikat Richard Nixon, mengumumkan bahwa NASA harus terus maju dan membangun pesawat ulng-alik.
Pengujian pertama pesawat ulang-alik Amerika Serikat dilakukan oleh orbiter Enterprise, namun tidak sampai ke luar angkasa, hanya di dalam atmosfer. Baru pada April 1981, Columbia diterbangkan ke luar angkasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar